Loya

Assalamualaikum ...

Di kala malam mahu melabuhkan tirainya ,

den yang kelaparan pergi menjengah saji ,

yang kedapatan hanya 3 ketul sardin yang kemarau .

Dengan semangat yang jitu ,

demi perut yang sedang berdendang keroncong ,

den tinggikkan kuali atas api ,

bunyi tumisan dan bau haruman mengundang suara

" mak usu masak apa ? "

Ku luahkan cili boh ke dada kuali

agar bisa menjadi penyeri sardin ,

setitis demi setitis ...

tiba - tiba ...

tersembul keluar satu benda yang besar ...

... apakah ? apakah ? apakah ?

lalu ku ambil dan telek ...

... arghhhh sudaaaaaaaaahhh ...

lalu ku humban semuanya ke bakul sampah !

Den terus LOYA .

LOYA se LOYA - LOYAnya !

Mahu saja ku luahkan segala isi perut .

tapi apa kan daya ...

... segalanya sudah jadi darah daging !

Hah ! dah habis drama den .

Korang tengok bebetul gambar kat atas ni .

Korang rasa apa ya ????

Setelah den pegang dan rasa ...

jawapan hanya satu ...

... KULIT TIKUS !

Korang yang baca ni pun dah LOYA .

rasanya ada yang muntah hijo .

Lagilah den dan seluruh isi rumah 

yang dah makannya hampir habis satu paket !

CILI BOH ...

dari situ benda tu keluar .

yang berwarna hitam itu adalah bulunya .

cili boh itu dah bercampur asam jawa .

jadinya , asam jawa itu sudah menjadi bahan penawet 

yang sempurna .

SAMAN ?

membuang masa je .

Salah Sapa ?

Pak menti 

masuk kilang bila nampak pintu ternganga luas ,

bila ada lubang untuk dia menyelusup masuk .

berlari seenak rasa ...

... ohhh tergelincir pula 

ke dalam kawah nan merah berapi !

Mesin

dia tak ada mata ,

dia tak di ajar untuk tendang tikus

dia cuma bergerak bila di suruh .

Bungkus

dia hanya membuka mulutnya dengan luas ,

supaya peritnya penuh diisi sebelum ditutup rapat .

Pekerja

dia tidak dibayar gaji untuk tangkap tikus,

dia takut dimarah sebab curi tulang

tikus juga bukan urusannya !

Keputusan Muktamad

kami lebih rela proses sendiri cili kering

menjadi cili boh yang bersih dan suci .

Tanpa bahan pengawet

tanpa perasa tambahan !

Sakit

semoga kami tidak sakit kerananya

kalau nyawa kami diambil ...

... itulah takdirNya !

Owhhh ...

ku dah tak sanggup untuk meneruskan lagi ...

.... pergiiiiiiiiiiiiii